Selasa, 10 April 2012

teori organisasi umum 2

Diposting oleh imalaniza deimisj di 16.29 0 komentar
PENDAHULUAN

Mungkin tidak asing dengan kata kemiskinan. Suatu keadaan yang sangat memprihatinkan. Mungkin istilah kemiskinan banyak, ada yang bilang miskin akan ilmu, miskin akan akidah, atau sebagainnya.
Kemiskinan disini mengartikan bahawa kemiskinan dalam hal ekonomi. Di negara kita banyak sekali orang yang merakan keadaan kemiskinan. Seharunya dengan banyaknyanya warga yang mengalami kemiskinan, lebih baiknya di anjurkan untuk meminimal kan warga yang berada dalam keadaan tersebut.   

LATAR BELAKANG
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

MASALAH
Masalah yang dibahas untuk makalah ini adalah tentang kemiskinan yang banyak melanda warga negara indonesia ini.


PEMBATASAN MASALAH

Disini mungkin mencoba memberikan info yang ala kadarnya tentang kemiskinan. Akan tetapi saya akan membatasi masalah apa aja yang akan di bahas disini. Pembatasannya mulai dari :
1.      Definisi kemiskinan
2.      Keadaan kemiskinan yang terjadi di negara kita indonesia
3.      Solusi untuk mengatasi kemiskinan itu sendiri

LANDASAN TEORI


Setelah kita mengetahui bahwa kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.


Sebaiknya kita mengetahui apa sih penyebab-penyebab kemiskinan itu sendiri terjadi, kita ambil contohnya di negara kita sendiri Indonesia. Salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Ada 5 penyebab dari faktor SDM itu sendiri.


Pertama, Keluarga miskin tidak mampu membiayai anaknya di sekolah negeri karena tingginya biaya SPP, harga buku dan seragam serta biaya ujian reguler, ujian negara dan sebagainya. 
Kedua, Anak-anak keluarga miskin jarang bisa masuk ke sekolah negeri karena rendahnya kemampuan mereka sehingga tidak memenuhi persyaratan nilai minimum yang dikehendaki. 
Ketiga,  Sudah lulus SMA tidak mendapat pekerjaan yang sesuai karena kurangnya bekal ketrampilan yang memadai. 
Keempat, Kesenjangan antara masyarakat elit berpendidikan dengan si miskin yang kurang berpendidikan semakin lebar.
Kelima , kemungkinan besar tidak seimbangnya antara lahan lapangan kerja dengan penduduknya negara indonesia itu sendiri.

Kendati, pada dasarnya dengan adanya kebijakan nasional tentang Wajib Belajar 9 tahun yang terkait dengan seluruh penduduk merupakan hal yang mendasar bagi pengembangan SDM. Karena dengan adanya program tersebut setidaknya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa di Indonesia 100% penduduk telah mengenyam pendidikan selama 9 tahun.

PEMBAHASAN

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
1.      Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2.      Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini
3.      termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
4.      Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politikdan ekonomi di seluruh dunia.

Pada umumnya di negara Indonesia ini sendiri penyebab terjadi kemiskinan bagi warganya adalah :

1.      Laju Pertumbuhan Penduduk.
2.      Tidak seimbangnya antara banyaknya penduduk dengan lahan pekerjaan
3.      Tingkat pendidikan yang di rendah di gapainya
4.       
Bersyukur kita yang tidak mengalami keadaan kemiskinan ini. Mungkin lebih baiknya kita saling membantu untuk mentiadakan keadaan seperti ini lagi di indonesia. Mungkin ada beberapa solusi yang sering utarakan oleh para perwakilan rakyat. Yang sangat sering kita dengar kan lewat media media media masa kini.
Dan sebenernya kemiskinan merupakan permasalahan kompleks yang perlu diatasi dengan melibatkan peran serta banyak pihak, termasuk kalangan perguruan tinggi. Dari sekian banyak strategi mengentaskan kemiskinan, pendekatan social enterpreneurship yang bertumpu pada semangat kewirausahaan untuk tujuan-tujuan perubahan sosial, kini semakin banyak digunakan karena dianggap mampu memberikan hasil yang optimal. Konsep atau pendekatan ini layak diujicobakan dalam lingkup perguruan tinggi karena gagasan dasarnya sebenarnya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian masyarakat.
Kemiskian timbul karena ada sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam pembangunan sehingga belum dapat menikmati hasil pembangunan secara memadai. Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan dalam kepemilikan dan penguasaan faktor produksi sehingga kemampuan masyarakat dalam menghasilkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan belum merata dan belum seimbang. Oleh sebab-sebab itu upaya pengembangan kegiatan ekonomi kelompok masyarakat berpendapatan rendah senantiasa ditempatkan sebagai prioritas utama. Sejalan dengan itu, penyedia faktor produksi termasuk modal dan kemampuan peningkatan kemampuan masyarakat menjadi landasan bagi berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan nasional yang dijabarkan dalam program pembangunan sektoral,regional dan khusus. Pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung dirancang untk memecahkan maslah kemiskinan. 
mungkin, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan kemiskinan sebagai salah satu focus utamanya.  kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Dalam kaitan ini maka diproyeksikan bahwa melalui ketersediaan lapangan kerja yang memadai maka akan dapat diupayakan peningkatan penghasilan bagi masyarakat yang dengan sendirinya akan mengentaskan masalah kemiskinan, namun hal tersebut tentunya harus dilakukan dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara kita ini.
Intinya dengan keseimbangan antara penduduk dengan lahan kerja itulah yang mungkin bisa meminimalkan warga indonesia untuk tidak lagi merasakan keadaan kemiskinan tersebut.
Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.

Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:

a)      Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .

b)      Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.

c)      Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

Adapun solusi yang telah di upayakn di lakukan untuk mengatasi kemiskinan indonesia

Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.

Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.

Mungkin kita bisa lihat contoh-contoh yang terjadi di negara tercinta kita ini. Saya ambil mungkin dari berbagai macam artikel , walaupun kejadian kemiskinan beberapa tahun lalu, tapi ini menggambarkan begi sedihnya negara kita memiliki banyak penduduk yang merasakan keadaan kemiskinan tersebut.

Saya ambil potret kemiskinan yang melanda penduduk nusa tenggara timur indonesia ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menambah panjang deret persoalan yang membuat negeri ini semakin sulit keluar dari jeratan kemiskinan. Hal ini dapat kita buktikan dari tingginya tingkat putus sekolah dan buta huruf. Hingga 2006 saja jumlah penderita buta aksara di Jawa Barat misalnya mencapai jumlah 1.512.899. Dari jumlah itu 23 persen di antaranya berada dalam usia produktif antara 15-44 tahun. Belum lagi tingkat pengangguran yang meningkat “signifikan.” Jumlah pengangguran terbuka tahun 2007 di Indonesia sebanyak 12,7 juta orang. Ditambah lagi kasus gizi buruk yang tinggi, kelaparan/busung lapar, dan terakhir, masyarakat yang makan “Nasi Aking.” 


Di Nusa Tenggara Timur (NTT) 2000 kasus balita kekurangan gizi dan 206 anak di bawah lima tahun gizi buruk. Sedangkan di Bogor selama 2005 tercatat sebanyak 240 balita menderita gizi buruk dan 35 balita yang statusnya marasmus dan satu di antaranya positif busung lapar. Sementara di Jakarta Timur sebanyak 10.987 balita menderita kekurangan gizi. Dan, di Jakarta Utara menurut data Pembinaan Peran Serta Masyarakat Kesehatan Masyarakat [PPSM Kesmas] Jakut pada Desember 2005 kasus gizi buruk pada bayi sebanyak 1.079 kasus. 

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan yang telah di jelaskan di atas dari msalah, landasan teori dan pembahasn. Bisa di simpulkan bahwa keadaan kemiskinan yang di rasakan oleh sebagian banyak penduduk warga indonesia adalah menjadi perioritas utama di negeri ini.
Kemiskinan memiliki dampak yang sangat buruk juga, yaitu pengangguran. Sebisa mungkin kita sebagai warga negara indonesia baik pemerinta, maupun non pemerintah bekerja sama meminimalkan kemiskinan itu sendiri.

SARAN

Saran yang dapat di ambil dari makalah ini, mungkin memanag benar kemiskinan menjadi prioritas paling utama di negeri ini, tapi sayang meskipun menjadi prioritas tetap masih banyak sekali yang merasakannya.
Seharusnya pemimpin negeri kita ini bisa meminimalkan keadaan yang terjadi pada penduduknya. Dan juga Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, maupun non pemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan kerja sama yang baik maka besar kemungkinan dapat meminimalkan keiskinan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA





 

MAL'S Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review